JAKARTA – Pertamina masih menjual harga Pertamax dan Pertalite di bawah harga pasar. Kendati demikian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan keuangan PT Pertamina (Persero) tidak tertekan.
Hingga saat ini harga Pertamax di angka Rp12.500 per liter dan Pertalite di kisaran Rp7.500 per liter. Dibalik kebijakan pemerintah belum menaikan harga BBM RON 92 dan RON 90 tersebut, Erick memastikan cash flow Pertamina tetap terjaga karena didukung negara.
"Kan dukungan pemerintah memastikan cash flow Pertamina terjaga," ungkap Erick saat ditemui wartawan, Kamis (4/8/2022).
Erick membantah adanya kerugian BUMN Migas tersebut karena harga Pertamax dan Pertalite di bawah harga pasar atau keekonomian saat ini. Dia menjelaskan antara cash flow dan rugi merupakan dua hal yang berbeda.
Pertamina memang mencatatkan defisit kas keuangan, defisit tersebut lantaran pemerintah belum melunasi piutang perusahaan. Utang negara ini berasal dari subsidi BBM. Namun, begitu dibayarkan cash flow Pertamina mulai membaik.
"Lalu rugi-labanya juga baik. Nah, sempat kemarin seakan-seakan Pertamina rugi, bukan rugi, antara cash flow sama rugi itu berbeda, cashflow itu artinya defisit karena uangnya belum diganti (pemerintah), uang subsidinya makanya secara cash flow defisit,"tutur Erick.