JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan perkembangan sorgum sebagai sumber karbohidrat selain beras dan terigu. Perkembangan sorgum di luas lahan sekitar 4.355 hektare dan tersebar di 6 provinsi dengan produksi 15.243 ton atau dengan produktivitas 3,63 ton per hektare.
"Pak Presiden meminta agar dibuatkan roadmap sampai tahun 2024 dan kami laporkan bahwa target dari musim sasaran tanam di 2022 adalah 15.000 hektare dan ini tentu ada pengembangan sebesar 100.000 hektare dan bapak Presiden meminta diprioritaskan untuk daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu di Kabupaten Waingapu dan di tahun 2023 dipersiapkan lahan sejumlah 115.000 hektare dan di 2024 sebesar 154.000 hektare," ujar Airlangga, di Jakarta, Kamis(4/8/2022).
Baca Juga:Â Antisipasi Krisis Pangan Global, Jokowi: Sorgum Bisa Jadi Alternatif Bahan Pangan
Dia menyampaikan, luas tersebut akan terus dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian dan juga Kementerian LHK. Dari segi sorgum sendiri, harganya sekitar Rp3.500 dengan produksi sebesar 4 ton per hektare menghasilkan sekitar Rp12,5 juta, di mana biaya produksinya adalah Rp8,4 juta. Jika dibuat menjadi biji kering sosok, Rp9,2 juta per hektare dengan harga Rp15.000 dan memberikan keuntungan Rp28 juta per panen.
Baca Juga:Â Kurangi Impor Gandum, Presiden Jokowi Perintahkan Area Tanam Sorgum Diperluas
"Kita ketahui bahwa sorgum relatif masih terbatas, maka dari itu arahan pak Presiden, pilot project ini harus diintegrasikan dengan peternakan sapi dan tentunya dari batang pohon sorgum bisa selain untuk makan ternak, bisa juga dengan bioetanol. Presiden Jokowi melihat kebutuhan akan jagung selalu meningkat, sebesar 11,8 juta tahun ini, dan kita monitor ada 9 negara melakukan pelarangan gandum, yaitu Kazakhstan hingga 30 September, Kyrgyzstan. India, Afghanistan, Algeria, Kosovo, Serbia, dan Ukraina hingga 31 Desember," ungkap Airlangga.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News