Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Transisi Energi Bersih RI Masih Berat, Apa Kendalanya?

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Jum'at, 05 Agustus 2022 |20:11 WIB
Transisi Energi Bersih RI Masih Berat, Apa Kendalanya?
Ilustrasi energi terbarukan. (Foto: Reuters)
A
A
A

Menurutnya, hal itu dirasa sangat berat untuk dilakukan karena bakal mengancam devisa negara, ketika harus memberikan listrik bersih yang dianggap mahal kepada negara dengan jumlah populasi terbesar ke 4 di dunia.

"Maka dalam hal ini, Kementerian ESDM dan BUMN PLN harus punya kolaborasi yang harmonis dan konsisten untuk membentuk, karena kalau tidak kegagalan kita dalam memberikan EBT untuk Industri akan memunculkan kegagalan yang luar biasa," bebernya.

Ketika pasar internasional sudah tidak lagi menerima barang yang dihasilkan oleh industri yang masih menggunakan energi kotor dimasa depan, maka dikhawatirkan hal tersebut justru bakal mengancam perekonomian Indonesia sendiri.

Alih-alih menjadi negara maju pada tahun 2045, namun gagal melakukan transformasi ke energi bersih, maka menjadi ancaman sendiri untuk Indonesia.

"EBT ini menjadi pra syarat bagi industri besar di dunia, bahkan bukan hanya industrinya, tetapi sudah ada kolaborasi antara industri dengan beberapa kumpulan negara, yang sudah bersepakat," lanjutnya.

"Karena ketika market mengatakan kami tidak sudah dengan barang anda, semurah apapun sehebat apapun, kalau tidak hijau akan kita tolak, mampus kita kalau begitu," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement