Sampai saat ini, seluruh produk BUAH masih berasal dari impor negara-negara pemasok.
Kendati demikian, permintaan produk buah premium dinilai masih cukup besar di Indonesia.
"Hal itu di sebabkan oleh peningkatan kebutuhan dan daya beli masyarakat untuk buah-buahan dan ketersediaan stok barang yang lebih stabil dari tahun sebelumnya terutama untuk item yang utama seperti Apel, Anggur, Jeruk, dan Pir," tuturnya.
Seperti diketahui, BUAH resmi menjadi perusahaan terbuka setelah melantai di bursa pada hari ini. Melalui dana penawaran umum perdana ini, perseroan akan menggunakan sebesar 75% untuk modal kerja.
Renny menerangkan perseroan akan mengembangkan tiga cabang baru untuk memacu penjualan perseroan.
"Kita memperkirakan ada pembukaan tiga cabang baru yakni di Aceh, Palu, dan Kendari. Sampai akhir tahun 2022-2023 kita akan terus masih mensurvei lokasi-lokasi yang kami anggap strategis," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)