"Kami secara konsisten mendapatkan laporan inflasi yang lebih panas dari perkiraan dan jika itu terjadi lagi, pasar tidak siap untuk itu," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda. "Jika itu terjadi, kami menguji keseimbangan lagi terhadap euro," katanya tentang potensi penguatan dolar yang lebih besar.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD1,0208 dari USD1,0190 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2070 dari USD1,2072 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6956 dari USD0,6980.
Dolar AS dibeli 135,17 yen Jepang, lebih tinggi dari 134,86 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9540 franc Swiss dari 0,9561 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2891 dolar Kanada dari 1,2863 dolar Kanada.
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)