JAKARTA - Kenaikan harga BBM jadi sorotan dalam Sidang Tahunan MPR RI. Hal ini menjadi beban masyarakat di tengah pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, Indonesia diprediksi menghadapi ancaman hiper-inflasi pada September 2022. Dengan angka inflasi pada kisaran 10% hingga 12%.
Baca Juga: Harga Pertalite Bakal Naik, Menteri ESDM: Dalam Kajian
"Laju kenaikan inflasi, disertai dengan lonjakan harga pangan dan energi semakin membebani masyarakat, yang baru saja bangkit dari pademi Covid-19," ujarnya dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2022, Selasa (16/8/2022).
Kemudian, lonjakan harga minyak dunia pada awal April 2022 diperkirakan mencapai USD98 per barel. Angka ini jauh melebihi asumsi APBN 2022 sebesar USD63 per barel. Di sisi lain, beban subsidi untuk BBM, Pertalite,Solar, dan LPG, sudah mencapai Rp502 triliun.
Baca Juga: Semahal-mahalnya Harga BBM Indonesia Masih Lebih Murah Dibanding 10 Negara Ini
"Kenaikan harga minyak yang terlalu tinggi, tentunya akan menyulitkan kita dalam mengupayakan tambahan subsidi, untuk meredam tekanan inflasi. Tidak ada negara yang memberikan subsidi sebesar itu," ujarnya.