JAKARTA - PT Mitra Investindo berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam prospektus perseroan akan menerbitkan sebanyak 2 miliar saham atau sebesar 81,87% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Sementara itu, harga pelaksanaan akan ditetapkan pada waktunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PT Prime Capital Asia (PAC) yang merupakan pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 69,32% menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dan akan menyerahkan seluruh haknya kepada PT Inti Bina Utama (IBU).
Baca Juga: Kioson Komersial Berencana Rights Issue 358 Juta Saham
Adapun, IBU merupakan pemegang saham utama tidak langsung dari PAC dan pengendali dari PT Perusahaan Pelayaran Samudra Karana Line (PSKL). IBU menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang diterima dari PAC, dengan penyetoran tunai pada pelaksanaan PMHMETD yang dilaksanakan perseroan.
“Selanjutnya IBU akan menjadi pemegang saham pengendali berdasarkan Perjanjian Pendahuluan, yang ditandatangani antara PAC, IBU dan perseroan,” demikian tertulis dalam prospektus yang dirilis perseroan, dikutip Kamis (18/8/2022).
Baca Juga: Bank NOBU Rencanakan Rights Issue 630 Juta Saham
Dari dana hasil rights issue, perseroan akan menggunakan sebesar Rp 178 miliar untuk melakukan pengambilalihan 64.350 saham atau 99% PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan dan sejumlah 17,5 juta saham atau 70% saham PT Karya Abdi Luhur (KAL).
Kemudian, sisa dana rights issue setelah dikurangi dengan biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk meningkatkan kepemilikan perseroan ke entitas anak, yang nantinya akan digunakan oleh entitas anak untuk mendukung kegiatan usahanya.