JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kondisi dunia yang sedang tidak normal karena krisis hingga tingginya inflasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Angka inflasi Indonesia di Juli 2022 sebesar 4,94%.
"Sekali lagi, kita semuanya harus melihat angka-angka inflasi, karena angka inflasi yang berada di 4,94% masih didukung oleh tidak naiknya harga BBM kita. Pertalite, Pertamax, Solar, LPG, listrik itu bukan harga yang sebenarnya, bukan harga keekonomian. Itu harga yang disubsidi pemerintah yang besarnya Rp502 triliun, angkanya gede sekali, ini yang harus kita tahu," ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Jakarta, Kamis(18/8/2022).
Baca Juga: Kenaikan Harga Barang dan Jasa Benar-benar Bebani Masyarakat
Dia mengatakan, angka subsidi yang sedemikian besar agar inflasi tidak tinggi. Hanya saja, terkait seberapa kuat dan hingga kapan APBN bisa menahan laju kenaikan harga, nantinya akan dihitung kembali.
Baca Juga: Subsidi Energi 2023 Turun 33% Jadi Rp336,7 Triliun
"Tapi, mengenai kuat atau tidaknya APBN menahannya nanti, akan dihitung kembali," ungkap Jokowi.