Namun, dia mengharapkan sebelum diekspor, pengolahan beras dapat meningkatkan mutu beras dari yang berkualitas rendah menjadi kualitas premium.
"Harus dipremiumkan, bagaimana mempremiumkan supaya bisa berskala bagus? Perbaiki dia punya mesin airnya, diperbaiki imboos-nya diperbaiki pemutihannya, dan itu skala ekonominya ada, ndak rugi," kata dia.
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan komoditas tanaman pangan, khususnya beras, mengalami surplus sejak tahun 2019 dibuktikan pada tahun 2021 pihaknya mengirim beras ke Sulawesi Utara 1.000 ton melalui Perum Bulog.
Menurutnya, hal itu menandakan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menjadi salah satu lumbung pangan nasional, khususnya di wilayah Indonesia tengah dan timur.
"Kami berharap produksi beras masyarakat petani Sultra ke depan tidak hanya dapat menjaga ketersediaan bahan pangan daerah tetapi juga ketersediaan bahan pangan nasional dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim yang tidak menentu dan ancaman krisis pangan," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)