Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Penyebab Harga Telur Ayam Melambung, di Peternak Sudah Rp24.000/Kg

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Kamis, 25 Agustus 2022 |11:09 WIB
Ini Penyebab Harga Telur Ayam Melambung, di Peternak Sudah Rp24.000/Kg
Penyebab Harga Telur Ayam Tinggi. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Harga telur ayam naik menjadi perbincangan publik. Sebab naiknya barang pokok ini bukan hanya berdampak pada rumah tangga, tapi kepada pelaku usaha makanan.

Menurut Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, kenaikan harga telur ayam ras di tingkat eceran terjadi akibat kenaikan harga di tingkat peternak sejak Mei 2022 yang menyentuh Rp24.000/kg.

"Harga telur ayam ras selanjutnya terus meningkat hingga saat ini. Sementara harga jual di tingkat peternak dipengaruhi oleh tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) peternak yang saat ini berkisar Rp21.000-Rp22.000/kg," papar Syailendra, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Mendag soal Harga Telur Naik Efek Bansos

Sedangkan tingginya HPP peternak yang berkisar Rp21.000-Rp22.000/kg tersebut dipengaruhi tingginya harga bahan baku pakan (sekitar 65% dari HPP), baik yang berasal dari dalam negeri seperti jagung, maupun bahan baku asal impor seperti soy bean meal (bungkil kedelai) dan meat bone meal (tepung tulang dan daging).

"HPP tersebut kemudian mempengaruhi harga jual pada tingkat peternak dalam kondisi normal berkisar Rp22.000-Rp24.000/kg, yang kemudian berakibat pada harga eceran telur ayam ras yang seyogyanya berada pada kisaran Rp27.000-Rp28.000 per kg," jelas Syailendra.

Lebih lanjut Syailendra mengungkapkan, pada periode Februari-Maret 2022, harga telur ayam ras di tingkat peternak sempat menurun, itu membuat para peternak ayam petelur melakukan afkir dini (pengurangan populasi) hampir 30% untuk mengurangi beban produksi dan kerugian.

Baca Juga: Mensos Tak Terima Bansos Dibilang Jadi Biang Kerok Naiknya Harga Telur

“Replacement stock ayam petelur di kandang peternak pasca afkir dini membutuhkan waktu beberapa bulan sebelum kembali ke performa yang baik, sehingga pasokan telur ayam ras saat ini pun dapat dikatakan belum kembali normal,” kata Syailendra.

Oleh sebab itu, Syailendra mengimbau para peternak maupun pedagang agar dapat turut serta mendukung pemerintah untuk menahan dan meredam laju kenaikan harga telur ayam ras.

“Dengan stabilitas harga telur ayam ras yang terjaga, akan tercapai iklim usaha telur ayam ras yang kondusif baik bagi peternak, pedagang, maupun masyarakat selaku konsumen,” pungkasnya.

Informasi tambahan, Kementerian Perdagangan mencatat, harga telur ayam ras di tingkat peternak sebelumnya tidak pernah menembus Rp22.000/kg sejak Januari 2021 kecuali pada Desember 2021.

Namun, berdasarkan informasi dari Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, rata-rata nasional telur ayam ras di tingkat peternak pada 22 Agustus 2022 sekitar Rp27.500/kg, atau meningkat sekitar 1,6 persen dibandingkan seminggu sebelumnya dan naik sekitar 8,8 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.

Adapun harga tertinggi terjadi di Pulau Sulawesi dan Kalimantan sebesar Rp28.500/kg, harga terendah di Pulau Sumatra Rp25.800/kg, sementara di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa tenggara sekitar Rp27.500/kg.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement