Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hadapi Inflasi, Menko Luhut Ibaratkan Perang Rakyat Semesta

Heri Purnomo , Jurnalis-Selasa, 30 Agustus 2022 |13:49 WIB
Hadapi Inflasi, Menko Luhut Ibaratkan Perang Rakyat Semesta
Menko Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu padu dalam menghadapi inflasi yang tinggi, terutama di sektor pangan.

"Kita dalam keadaan sekarang harus kompak, saya ulangi kompak, kata kompak seperti bahasa tentara itu perang rakyat semesta, semua kita bersatu padu menghadapi ini (inflasi)," ujar luhut dalam paparannya di Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8/2022).

Luhut menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat studi yang dilihat dari 10 tahun belakangan ini, bahwa kenaikan beberapa harga pangan seperti telur ayam, daging ayam ras, bawang merah, cabai rawit dan cabai merah harus diwaspadai.

 BACA JUGA:Gerak Cepat, Menko Luhut Minta Pusat dan Daerah Terapkan Kartu Kredit Pemerintah

Hal itu karena komiditas tersebut yang menyumbangkan kenaikan inflasi.

Menurutnya, langkah yang dapat dilakukan dengan dengan menanam sendiri sejumlah komoditas pangan, seperti cabai merah, bawang merah, cabai rawit, dan tomat yang menjadi penyumbang inflasi terbesar.

"Jadi ini barang-barang yang menurut saya bisa kita kembangkan di rumah kita masing-masing, karena ketika masih berdinas pada tahun 1992-1993 di Madiun, saya pernah bikin di hidroponik supaya pangan waktu itu tidak kurang," imbaunya.

"Oleh karena itu, saya minta teman-teman Gubernur, Kapolda, dan Pangdam di masing-masing daerah untuk bersama sama menjaga inflasi. Pokoknya dia enggak kekurangan bawang, enggak kekurangan dia cabe, enggak kekurangan cabe rawit, dan enggak kekurangan telur ayam, daging ayam," tambahnya.

Dia menambahkan jika dampak terhadap penurunan angka inflasi di sektor pangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juli 2022 tercatat sebesar 0,64% secara bulanan, lebih tinggi dibandingkan periode Juni 2022 yang sebesar 0,61%.

Sementara itu, secara tahunan sebesar 4,94%, lebih tinggi dari Juli 2021 yang sebesar 4,35%.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement