"Kalian pasti bertanya-tanya mengapa kami mengadakan rapat ini di Pulau Belitung ? Kita kembali pada masa sejarah 1918, pada masa itu, Belitung menjadi penghasil timah, yang memberikan dampak buruk bagi lingkungannya. Namun pada 2000, Babel mulai menyadari pentingnya pariwisata berkelanjutan," katanya.
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyampaikan kebanggaanya bahwa Kepulauan Bangka Belitung bisa menjadi bagian penting dari kegiatan G20 dengan melibatkan masyarakat lokal untuk berkontribusi aktif.
"Kita menginterpretasikan kegiatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan kekayaan alam dan budaya demi masa depan," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)