Buher, sapaan akrabnya menuturkan, pengawasan juga bakal dilakukan di SPBU - SPBU yang ada di Kota Malang, demi mengantisipasi adanya penyelewengan dan pengalokasian BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Apalagi selama ini BBM bersubsidi justru dinikmati masyarakat menengah ke atas, daripada masyarakat menengah ke bawah.
"Ternyata memang kondisi perekonomian menengah ke atas. Ini kan harus tepat sasaran. Makanya kita juga para babinsa, Kamtibmas, lurah harus cek lagi di bawah. Karena yang tahu situasi di bawah, data - data itu mereka," ungkap Buher.
Kenaikan harga BBM juga membuat Satgas Pangan Polresta Malang tetap bersiaga untuk mengantisipasi adanya penyelewengan dan penimbunan BBM. Apalagi BBM merupakan satu komoditas yang dapat mempengaruhi harga-harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya.
"Satgas pangan kita sudah ada. Kita selalu berkoordinasi juga dengan Pertamina yang ada di Sukun. Kerja sama dengan 26 SPBU Pertamina, 2 (SPBU) Shell yang ada di wilayah Kota Malang, Kita juga melakukan pengamanan, stok kebutuhan masyarakat berapa. Ada kekurangan atau nggak, langka atau nggak," paparnya.
Sejauh ini dipastikan Buher di Kota Malang belum ditemukan indikasi penyelewengan dan adanya kelangkaan BBM seiring naiknya harga. Namun ia menegaskan tak bakal mentolerir oknum-oknum yang merugikan banyak orang pada persoalan BBM.
"Tinggal kalau ada permainan - permainan, para mafia atau orang yang menimbun. Ketika ada, kalau ada, tolong kita diinfokan. Kami pasti akan lakukan tindakan. Kami juga akan sudah memberikan PR kepada jajaran Polresta, apabila ada anggota yan membackingi permainan BBM ini terkait judi termasuk gratifikasi, dan lain-lain. Ada sanksi yang lebih tegas lagi," pungkasnya.
Sebagai informasi, penyaluran BLT BBM di Kota Malang sudah dimulai pada Kamis (8/9/2022) ini hingga besok. Total ada 16.151 warga Kota Malang menerima BLT BBM sebesar Rp 300 ribu untuk bulan September dan Oktober 2022.
(Taufik Fajar)