"Jadi dari 12,6 juta sekitar 9,5 juta pengguna LPG 3 kg. Yang 2.200 VA 3,7 juta, 2,8 jutanya pengguna LPG 3 kg," kata dia.
Sementara itu, dari 9,6 juta golongan 450 VA DTKS atau kelompok rumah tangga miskin, 90,9% di antaranya menggunakan LPG bersubsidi.
"Kemudian, 450 VA Non DTKS, dan ini juga masih bersubsidi 14,8 juta itu juga 100% pengguna kompor LPG 3 kg. Dan di sini masih ada satu kelompok yaitu 900 VA yang masuk kategori keluarga miskin di DTKS 8,4 juta itu juga 100% menggunakan kompor LPG," katanya.
Pada tahun ini pemerintah menggelorakan dana sebesar Rp134,8 triliun untuk subsidi LPG 3 kg. Kementerian Keuangan memperkirakan 68% atau Rp91,7 triliun dari alokasi subsidi LPG tidak tepat sasaran.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)