Dia mengatakan bahwa kekhawatiran bahwa tren ini akan bertahan dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi pasar negara dan ekonomi berkembang.
Apalagi kenaikan suku bunga yang disinkronkan yang sedang berlangsung secara global dan tindakan kebijakan terkait kemungkinan akan berlanjut hingga tahun depan.
Namun, mungkin tidak cukup untuk membawa inflasi kembali ke tingkat yang terlihat sebelum pandemi Covid-19. Kecuali jika gangguan pasokan dan tekanan pasar tenaga kerja mereda, bisa menyebabkan tingkat inflasi inti global yang kecuali energi, dapat bertahan di sekitar 5% pada 2023.
Baca Selengkapnya: Peringatan Bank Dunia! Bakal Terjadi Resesi 2023 di Mana-Mana
(Kurniasih Miftakhul Jannah)