JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk berencana rights issue pada kuartal IV-2022. Namun Menteri BUMN Erick Thohir meminta manajemen untuk bersabar.
Erick menilai aksi korporasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) harus mempertimbangkan dinamika makro ekonomi nasional. Karena itu, penerbitan saham baru akan lebih tepat bila kondisi ekonomi nasional membaik.
Baca Juga:Â Bank Syariah Indonesia Rencanakan Rights Issue di Kuartal IV-2022
"Sabar, kan kondisi makro ekonomi kita harus pas gitu," ungkap Erick saat ditemui wartawan di kawasan Parlemen, dikutip Rabu (21/9/2022).
BSI memang menargetkan akan menerbitkan 6 miliar saham Seri B dengan nilai Rp500 per saham. Pernyataan pendaftaran hak memesan efek terlebih dahulu disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2022 mendatang.
Baca Juga:Â Aset Tembus Rp277 Triliun, BSI Siap Tembus 10 Bank Syariah Dunia
"Iya itu (rights issue) untuk meningkatkan permodalan ke kita, di kuartal IV ini (2022)," ungkap Hery saat ditemui di DPR RI.
Adapun aksi korporasi ini diharapkan akan dapat dilaksanakan dan selesai pada kuartal IV 2022, atau tidak lebih dari 12 bulan setelah persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran kepada OJK.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News