JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang mencari investor baru untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS). Aksi itu karena rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI (BBNI) melakukan divestasi sahamnya di BSI.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, penjajakan bisa saja dilakukan dengan publik ataupun strategic investor dalam hal ini anchor investor.
Menurutnya, pertimbangan utama meningkatkan nilai aset atau unlock value BSI. Dengan kata lain, investor yang bergabung bisa membuat saham BSI lebih atraktif lagi.
“Apakah nanti ke publik atau ke mana terserah lah itu. (Kalau nggak ke publik, ke anchor investor?) iya, biar lebih sahamnya lebih atraktif,” ujar Arya saat ditemui wartawan, Jakarta Pusat, ditulis Kamis (22/2/2024).
Kendati divestasi saham BBRI dan BBNI dipandang diperlukan, Arya sendiri belum memberikan banyak informasi soal aksi korporasi tersebut. Termasuk nama-nama investor yang mulai digaet atau dijajaki pemegang saham.
(Investor dari Abu Dhabi?) itu kan juga pengembangan, di dalamnya belum juga,” papar dia.
Sebagai informasi, BSI merupakan bank hasil merger atau penggabungan antara PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.