BALI - Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi RI tumbuh lebih kuat di kuartal III-2022 menjadi 5,5% secara tahunan atau year-on-year(yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal II lalu yang sebesar 5,44% yoy.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Wahyu Agung Nugroho mengaku optimis kalau hal itu didorong oleh peningkatan penawaran atau produksi dunia usaha.
"Tak hanya itu saja, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kian membaik didukung dengan ekspor kita yang kuat, lebih dari 20 bulan surplus. Kinerja NPI kita di Agustus bahkan mencapai level 51,7, menguat dari Juli yang berada pada level 51,3," ujar Wahyu dalam Pelatihan Media Bi di Ubud Bali, Sabtu (1/10/2022).
BACA JUGA:Begini Cara Bank Indonesia Selamatkan Rupiah tanpa Korbankan Cadangan Devisa
Level indeks tersebut, kata dia, memberikan sinyal bahwa sektor industri manufaktur atau dunia usaha sedang dalam posisi ekspansi.
Ke depannya, kinerja NPI 2022 diprakirakan akan tetap terjaga dengan transaksi berjalan yang berpotensi lebih baik dari prakiraan semula.
"Kinerja ini utamanya ditopang oleh harga komoditas global yang masih berada di level tinggi, serta didukung oleh neraca transaksi modal dan finansial terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), sejalan dengan iklim investasi dalam negeri yang terjaga," jelas Wahyu.