Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM menyatakan bahwa kuota penyaular BBM jenis pertalite ditambah.
"Kuota akan ditambah," kata Tutuka Ariadji kepada awak media, dikutip Senin, (3/10/2022).
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, berkata penambahan kuota berlaku sejak 1 Oktober 2022.
Erika memaparkan, penambahan kuota Pertalite sebanyak 6,86 juta kiloliter (KL) dari kuota awal 23,05 juta KL. Sedangkan untuk BBM Solar subsidi, dari kuota awal tahun ini sebesar 14,9 juta KL, ditambah sebesar 2,93 juta KL.
"Kuota baru, Solar menjadi 17,83 juta KL, Pertalite menjadi 29,91 juta KL," ungkap Erika.
Sebagaimana diketahui, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa pemerintah menambah kuota Pertalite dan Solar sering dengan keputusan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada akhir pekan lalu.
Suahasil mengatakan penambahan kuota Pertalite dan Solar dilakukan menyusul laju konsumsi masyarakat yang melampaui proyeksi awal tahun. Malahan, otoritas pengatur hilir minyak dan gas bumi mengatakan, kuota BBM bersubsidi itu bakal habis bulan depan.
“Setelah ada kenaikkan harga [BBM] kita estimasikan subsidi energi sekitar Rp650 triliun, itu sudah kita hitung menggunakan volume yang baru,” kata Suahasil.
(Taufik Fajar)