BANDUNG - Pengeboran sumur untuk mencapai target minyak dan gas (migas) di Indonesia telah mencapai 543 atau 61%.
Hal ini diungkap oleh Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Ngatijan yang menyebut hasil pengeboran itu dari target yang mencapai 890 sumur pengembangan atau sudah mencapai 113% dibandingkan capaian tahun 2021 sebesar 480 sumur pengeboran pengembangan.
"Kegiatan workover sudah mencapai 85% dari target dan well service sudah mencapai 76% dari target," ujarnya dalam Media Gathering SKK Migas di Bandung, Senin (3/10/2022).
"Dampak dari masifnya pengeboran sumur pengembangan, kegiatan workover dan well service akan meningkatkan produksi migas hingga akhir tahun 2022. Kabar baiknya tentu adalah akan mendukung produksi migas pada level yang lebih optimal di awal tahun 2023," tambahnya.
Dia menyebut pondasi keberlanjutan industri hulu migas nasional yang didukung program pengeboran sumur eksplorasi yang lebih masif dan agresif membuahkan hasil yang baik.
"Hingga September 2022, dari 18 sumur eksplorasi yang sudah ditajak, dengan success ratio mencapai 82% dengan total sumberdaya predrill (P50) mencapai sekitar 508 MMBOE," jelasnya.