Bila Presiden dan Wapres menggunakan Bandara Soekarno-Hatta maka butuh pengkhususan selama 4 jam bagi jalur udara sedangkan dalam satu jam penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta setidaknya ada 86 penerbangan.
"Jadi ada 4 x 86 pergerakan yang tertunda, kira-kira hampir 350. Tentu satu sisi untuk VVIP-nya kurang 'convenient' (nyaman) atau kurang 'safety' (aman), bagi masyarakat umum ya layanannya menjadi turun, harus menunggu satu jam. Kalau sekarang VVIP katakanlah satu minggu sekali, Pak Presiden dan Pak Wapres 4 kali atau total jadi 8 kali," tambah Budi Karya.
Apalagi dengan perbaikan landas pacu Lanud Halim Perdanakusuma dapat menampung pesawat berbadan besar termasuk Boeing 777.
"Pasti lebih aman di sini dan kita sudah perhitungkan ruang udaranya, sudah kita perhitungkan semua," ungkap Budi Karya.
Presiden Jokowi pada 19 Januari 2022 menandatangani Peraturan Presiden RI (Perpres) No 9 tahun 2022 tentang Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Isi Perpres tersebut adalah menunjuk langsung tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Indah Karya (Persero) untuk melakukan revitalisasi fasilitas di Pangkalan TNI AU dan Bandara Halim Perdanakusuma.
Tugas revitalisasi itu meliputi: (1) penyehatan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxiway), (2) peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat udara naratetama (VVIP) dan naratama (VIP); (3) renovasi gedung naratetama dan naratama; (4) renovasi bangunan operasi; (5) perbaikan sistem drainase di dalam pangkalan udara/ bandar udara; dan (6) penataan fasilitas lain yang perlu disesuaikan akibat pekerjaan revitalisasi.
(Feby Novalius)