JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengklaim kontribusinya kepada masyarakat lokal sepanjang 1991 hingga 2021 mencapai USD2 miliar atau setara Rp30 triliun. Kontribusi tersebut diberikan selama Freeport melakukan penambangan di Tambang Grasberg, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua bagi
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, kontribusi itu akan tetap berlanjut dengan hitung-hitungan USD100 juta atau Rp1,51 triliun setiap tahunnya hingga izin usaha pertambangan khusus (IUPK) berakhir pada 2041 mendatang.
Baca Juga:Â Pakai Teknologi Canggih, Bos Besar Freeport Beberkan Hasil Produksi di Tambang Grasberg
"Kontribusi untuk masyarakat lokal itu dalam bentuk kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dan sebagainya ini kontribusi riil ya,” kata Tony selepas acara Orasi Ilmiah PTFI di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (5/10/2022).
Tony mencontohkan, dua suku utama dari lima suku kerabat yang berdomisili di Kabupaten Mimika akan mendapat fasilitas kesehatan gratis untuk pengobatan ringan hingga operasi besar. Menurut dia, kebijakan itu sudah diberikan sejak 20 tahun lalu.
Baca Juga:Â Keruk Emas di Papua, Freeport Habiskan Rp283 Triliun
Dia menuturkan, PTFI juga sudah membayarkan dividen kepada BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia mencapai Rp15 triliun untuk tahun 2022. Hanya saja, dia menegaskan, alokasi lebih lanjut pembagian dividen kepada pemerintah kabupaten dan provinsi yang masing-masing mendapat porsi 7 persen dan 3 persen menjadi kebijakan dari MIND ID.
“Dividen kami sudah bayarkan dividen kami yang mengelola MIND ID,” tuturnya.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News