Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indeks Dolar AS Menguat Tipis Jelang Rilis Data Inflasi

Noviana Zahra Firdausi , Jurnalis-Rabu, 12 Oktober 2022 |07:23 WIB
Indeks Dolar AS Menguat Tipis Jelang Rilis Data Inflasi
Indeks Dolar AS menguat (Foto: Ilustrasi Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Indeks dolar AS menguat tipis terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya dalam perdagangan yang bergejolak pada akhir transaksi Selasa (Rabu pagi WIB). Dolar menguat karena pelaku pasar dengan cemas mengantisipasi laporan inflasi utama AS yang diperkirakan akan menunjukkan tekanan harga tetap kuat.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,06% menjadi 113,2150 pada akhir perdagangan, demikian dilansir dari Antara, Rabu (12/10/2022).

Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi USD0,9712 dari USD0,9706 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,1025 dari USD1,1058 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6267 dari USD0,6298.

Dolar AS dibeli 145,85 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,67 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9976 franc Swiss dari 0,9994 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3812 dolar Kanada dari 1,3758 dolar Kanada.

Reaksi pasar di atas muncul karena para pedagang melihat indeks harga konsumen AS September yang akan dirilis pada Kamis (13/10/2022), untuk indikasi terbaru tentang seperti apa gambaran inflasi.

Menambah kesuraman adalah laporan suram dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengatakan negara-negara yang mewakili sepertiga dari produksi dunia bisa berada dalam resesi tahun depan. IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan global 2023 lebih lanjut.

"Getaran risk-off akan bertahan sampai kita melihat beberapa kabar baik dan ini semua positif terhadap dolar AS," kata Erik Bregar, direktur valas & manajemen risiko logam mulia di Silver Gold Bull di Toronto, seperti dikutip Reuters.

"Saya bisa melihatnya mendorong dolar lebih tinggi lagi, meskipun orang berpikir ini adalah perdagangan yang ramai. Tapi trennya pasti dolar-bullish sekarang."

Secara keseluruhan, sentimen dolar tetap positif karena kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga dan ketegangan geopolitik membuat investor gelisah.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement