Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IMF Ungkap Skenario Terburuk Ekonomi Global, Harga Barang Naik di Seluruh Dunia

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 12 Oktober 2022 |09:10 WIB
IMF Ungkap Skenario Terburuk Ekonomi Global, Harga Barang Naik di Seluruh Dunia
IMF ungkap skenario terburuk ekonomi global (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan meningkat menjadi 4,4% tahun depan – tergolong rendah untuk standar China.

Dalam pandangan IMF, ekonomi blok beranggotakan 19 negara Uni Eropa, yang menggunakan mata uang euro dan terseok-seok akibat harga energi yang meroket akibat serangan Rusia ke Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan Barat kepada Moskow, hanya akan tumbuh 0.5% tahun depan.

Perekonomian dunia terombang-ambing sejak pandemi COVID-19 menghantam seluruh dunia pada awal 2020. Pertama, pandemi dan lockdown yang diakibatkannya menyebabkan perekonomian dunia terhenti pada musim semi 2020.

Kemudian, pemasukan besar dari pengeluaran pemerintah dan suku bunga pinjaman yang sangat rendah, yang direkayasa oleh Bank Sentral AS dan bank-bank sentral lainnya, berhasil memulihkan resesi pandemi dengan kuat dan cepat.

Namun demikian, stimulus alias bantuan keuangan dari pemerintah bagi masyarakat memakan banyak anggaran. Pabrik-pabrik, pelabuhan hingga galangan kargo kewalahan oleh permintaan konsumen akan berbagai barang manufaktur, terutama di AS, menyebabkan penundaan, kekurangan pasokan hingga harga yang melambung.

Untuk mengatasinya, Bank Sentral AS, alias The Fed, dan bank-bank sentral lainnya berputar arah dan mulai meningkatkan suku bunga secara drastis, mempertaruhkan perlambatan tajam dan potensi resesi.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuan jangka pendek lima kali tahun ini. Suku bunga yang lebih tinggi di AS telah membuat investor menarik investasi mereka dari negara lain dan memperkuat nilai dolar terhadap mata uang lainnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement