Kerja sama di semua pihak termasuk di pasar modal, ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5% selama tiga kuartal terakhir.
Di kuartal III dan IV, Airlangga berharap pertumbuhannya bisa mencapai target 5,2%.
Dari sisi konsumsi dan investasi, beberapa indikator termasuk indeks keyakinan konsumen masih terjaga.
PMI juga pada level yang tinggi, 53,7% dan juga kredit perbankan tumbuh diatas 10% di Juni 2022.
Dari segi resiliensi eksternal, lanjut Airlangga, transaksi berjalan dan neraca perdagangan mencatatkan surplus di Januari hingga Agustus.
"Neraca perdagangan surplus Rp35 miliar, tentu ini didukung oleh komoditas andalan yaitu batu bara, kelapa sawit dan nikel, demikian pula cadangan devisa dan rasio utang yang berada pada level aman," ungkap Airlangga.
(Zuhirna Wulan Dilla)