JAKARTA - Industri properti disebut sudah mulai pemulihan sejak awal 2022.
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan banyak masyarakat yang mulai kembali membeli rumah, baik untuk dihuni maupun sekadar untuk investasi.
Namun demikian, Totok mengungkapkan terjadi pergeseran tren pembelian rumah.
"Karena memang yang diminati masyarakat sejak pandemi ini kan berubah, jadi mereka kebanyakan memiliki rumah yang kecil, efektif jadi tidak terlalu besar, sehingga yang lebih laku rumah dengan harga yang di bawah Rp2 miliar, itu yang paling laku," ujar Totok saat dihubungi MNC Portal, Kamis (13/10/2022).
BACA JUGA:30 Ribu UMKM Adopsi Teknologi Digital, Ini Keuntungannya
Sedangkan untuk tipe rumah sederhana atau yang memiliki harga Rp2 miliar ke atas, menurut Totok memang terjadi pengurangan minat.
Sehingga rumah jenis tersebut masih sulit laku dipasaran.
"Daya beli masyarakat cukup bagus, cuma yang di atas Rp2 miliar maupun rumah sederhana itu lebih sepi," kata Totok.
Menurutnya, hal tersebut salah satunya juga dipengaruhi oleh diskon PPN DTP yang diberikan pemerintah untuk pembelian properti dengan range harga Rp2 miliar yang mendapatkan diskon PPN hingga 50%.
"Memang cukup bagus (dampak diskon PPN DTP), khususnya yang tahun lalu," lanjutnya.
Namun demikian Totok mengakui untuk dampak Diskon PPN DTP yang diberikan tahun ini kurang berjalan optimal.
Di mana ada batas waktu pengajuan pendaftaran untuk mendapatkan diskon tersebut.
"Tahun ini cuma sampai akhir Maret saja, kurang lebih 45 hari, itu yang membuat efektivitasnya turun, oke diturunkan 50% PPN DTP-nya, tapi karena batasan pendaftaran itu, membuat terjadi hambatan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)