Share

PGN Sulap Limbah Minyak Kelapa Sawit Jadi EBT, Ini Potensinya

Fayha Afanin Ramadhanti, Okezone · Senin 17 Oktober 2022 16:41 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 17 278 2688843 pgn-sulap-limbah-minyak-kelapa-sawit-jadi-ebt-ini-potensinya-sRpshr9SGc.jpg Garap Harta Karun Baru Jadi EBT (Foto: Antara)

JAKARTA - PT PGN Tbk (PGAS) akan mengembangkan bisnis biomethane sebagai salah satu program langkah dekarbonisasi khususnya pada industri kelapa sawit yang memanfaatkan limbah cair minyak kelapa sawit menjadi energi baru terbarukan.

Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah Indonesia dan komitmen BUMN dalam mengurangi emisi karbon agas tercapainya Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Salah satu hasil pengolahan dari limbah cair pabrik minyak kelapa sawit yang disebut dengan Palm Oil Mill Effluent (POME) dapat di olah menjadi biomethane.

Di Indonesia, sebanyak 187,5 juta ton buah mentah sawit atau fresh fruit bunch (FFB) dapat menghasilkan ±45 juta ton CPO dan POME 109,3 juta ton yang dapat melepaskan methane ke atmosfer setara dengan 36 juta ton CO2e.

“Potensi POME diusulkan untuk diolah menjadi biomethane yang pemanfaatannya dapat disandingkan dengan gas bumi. Biomethane dapat menjadi opsi sebagai EBT untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil. Pengolahan POME membantu mengatasi permasalahan lingkungan, karena limbah cair tersebut dapat membahayakan lingkungan jika tidak diolah dan dimanfaatkan dengan tepat,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan dalam di SOE International Conference G20 di Nusa Dua Bali, Senin (17/10/2022).

BACA JUGA:Perpres Terbit, Investasi EBT di RI Meningkat 

Total potensi biomethane di Indonesia sebesar 195 MMSCFD dengan area distribusi meliputi Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.

Ada beberapa pabrik kelapa sawit di Sumatera di sekitar jalur pipa gas bumi PGN Group yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.

“Infrastruktur gas bumi PGN Group yang sudah ada siap digunakan untuk pemanfaatan biomethane, sehingga investasi tambahan tidak diperlukan untuk pengembangan infrastruktur baru,” kata Heru.

Dengan karakteristik yang setara dengan gas bumi, biomethane memiliki berbagai potensi penggunaan akhir yang juga mirip dengan gas bumi seperti bahan bakar kendaraan, generator listik, dan pemanas. Selain itu, biomethane juga lebih baik dalam hal jejak karbon yang rendah.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Menurut Heru, biomethane menarik untuk investasi dalam jangka panjang ke depan. Apalagi kondisi global saat ini, banyak industri dunia fokus pada investasi bersih berasis green energy.

Dengan pemanfaatan biomethane, investor akan mendapatkan kredit karbon pengurangan gas rumah kaca dan Bio sertifikat Green House Gas Reduction atas konversi bahan bakar dari fosil ke metana berbasis bio.

Di Indonesia sendiri, pemerintah pun menggencarkan berbagai program energi bersih khususnya di masa transisi menuju energi terbarukan. Sesuai Paris Agreement 2016, pemerintah menargetkan untuk penurunan emisi 29-41% pada tahun 2030 dengan sumber energinya menggunakan 23% energi terbarukan tahun 2025, dan 31% tahun 2050.

“Biomethane merupakan produk energi bersih berbasis bio sehingga dapat mencegah emisi di seluruh rantai nilai. Bahan baku untuk menghasilkan biomethane juga berkelanjutan dan melimpah, sehingga dapat diolah dimanfaatkan dalam jangka panjang,” kata Heru.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini