JAKARTA - Ancaman resesi di 2023 menjadi kekhawatiran dunia. Bilapun terjadi, ekonomi Indonesia diyakini dapat melalui masa-masa sulit tersebut.
Menurut Praktisi Pasar Modal Adhy S Putera, situasi yang paling parah adalah masa-masa sulit di awal pandemi Covid-19 di 2020. Di mana hampir seluruh belahan dunia, roda ekonomi terpaksa untuk melambat, bahkan terhenti.
"Indonesia berhasil melalui masa kelam tersebut dengan sangat baik, dimana saat ini kita rasakan bounce back ekonomi kita sangat signifikan," ujarnya, Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Hadapi Ancaman Resesi 2023, Pengusaha Mal Susun Strategi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada September 2022 mencatat surplus sebesar USD4,99 miliar. Bahkan ekspor Indonesia pada September 2022 melesat 20,28% yoy (year on year) mencapai USD24,80 miliar.
Sementara aksi beli bersih (net foreign Buy) Asing di pasar negosiasi dan pasar tunai di bursa efek indonesia dalam seminggu terakhir sebesar Rp3,07 triliun.
Melihat data tersebut, Adhy memprediksi Indonesia siap melalui 2023 dengan baik.
Baca Juga: 9 Fakta Ancaman Resesi hingga Ekonomi 2023 Bakal Lebih Gelap
"Tahun 2023 sisa dua bulan lagi, apakah segelap yang dibayangkan banyak pihak mengenai kondisi ekonomi Indonesia nanti nya?" ujar Adhy.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ekonomi dunia di tengah kesulitan hingga beberapa tahun mendatang.
"Dunia saat ini tidak pada posisi yang gampang. Posisinya betul-betul pada posisi yang semua negara sulit. Lembaga-lembaga internasional menyampaikan tahun ini, tahun 2022 sangat sulit, tahun depan mereka menyampaikan akan lebih gelap," ujar Jokowi.