JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menggelar aksi korporasi penambahan modal melalui skema Penawaran Umum Terbatas (PUT II) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sekitar 7 miliar saham baru seri B.
Dikutip Harian Neraca, perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp3,87 triliun, di mana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,976 triliun dan publik sebesar Rp1,898 triliun.
Pemegang 10 juta saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (recording date) 26 Oktober 2022 berhak atas 19.783.232 HMETD dengan harga pelaksanaan Rp550 per saham.
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi mengatakan, kinerja perusahaan pasca rights issue diproyeksikan akan terus tumbuh.
"Right issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan Perusahaan untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja Perusahaan pasca right issue diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan berkelanjutan," ujarnya dikutip Rabu (19/10/2022).
Adapun penggunaan dana rights issue tersebut, seluruhnya akan dipergunakan untuk peningkatan kapasitas usaha perseroan dalam penyelesaian Proyek Strategis Nasional antara lain Proyek Tol Solo-Yogyakarta- YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian-Serpong (Timur), dan pengembangan bisnis lainnya baik di bidang infrastruktur maupun bisnis berbasis lingkungan.
Selain itu, perseroan mengharapkan investor publik turut menyerap rights issue senilai Rp1,898 miliar. Bagi investor publik yang ingin ikut serta rigth issue ini, wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada penutupan perdagangan tanggal 26 Oktober 2022.