Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi global saat ini melambat, disertai dengan tekanan inflasi yang tinggi. Ketidakpastian pasar keuangan global pun meningkat. Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi ke bawah pun terjadi di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China.
"Menguatnya mata uang dolar AS karena kenaikan Fed Fund Rate memberikan tekanan berupa pelemahan atau depresiasi mata uang negara-negara emerging," ungkap Perry.
Dia menyampaikan, BI juga terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi nasional.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)