JAKARTA - Periode lock-up saham Seri A PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan segera berakhir pada 30 November 2022 mendatang.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan, kekhawatiran para pelaku pasar bahwa investor yang terkena lock-up akan menjual sahamnya secara habis-habisan belum tentu akan terjadi.
Liza menyebut, hal itu dikarenakan keputusan untuk menjual saham tersebut tergantung pada preferensi masing-masing investor.
 BACA JUGA:Daftar Rekomendasi Saham Hari Ini, dari PGAS hingga GOTO
Dia mengatakan, yang menyebabkan tren turun pada saham GOTO antara lain, adanya kenaikan suku bunga dampaknya dinilai tidak baik pada saham growth stock seperti teknologi.
“Jadi hal itu yang impactnya lebih besar terhadap penurunan harga,” kata Liza dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Selasa (25/10/2022).
Pada perdagangan hari ini, GOTO ditutup menguat 1,58% atau 3 poin ke level Rp193.
Ke depan, terkait potensi GOTO mengakhiri tren turunnya, hal itu masih harus melihat perkembangan usai periode lock-up. Pasalnya, jumlah saham free float akan GOTO akan semakin bertambah.
Follow Berita Okezone di Google News
“Masih banyak tantangan ke depan, dan jalannya masih panjang,” kata dia.
Untuk jangka pendek, dia merekomendasikan trading pada saham GOTO. Pergerakan saham GOTO akan berusaha menembus level Rp200. Setelah berhasil menembus level tersebut, GOTO berpotensi menuju level Rp220, Rp240 dan Rp265.
Sebagaimana diketahui, terkait berakhirnya periode lock-up saham Seri A GOTO, perseroandan para pemegang saham pra-IPO tengah menjajaki kemungkinan dilakukannya suatu penawaran sekunder atau secondary offering terkoordinasi atas saham perseroan, yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO.
“Perseroan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham perseroan,” tulis manajemen GOTO dalam keterbukaan informasi, Senin (24/10/2022).
GOTO menegaskan, perseroan juga tidak akan mendapatkan penerimaan dana dari hasil penjualan tersebut. Adapun, setiap transaksi akan bergantung pada kondisi pasar dan makro ekonomi, maupun faktor-faktor lainnya, dan tidak ada jaminan yang diberikan bahwa transaksi tersebut akan dapat terlaksana.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.