“Mereka juga menghormati leluhur, ketika ada leluhur yang meninggal mereka bikin upacara besar dan berebut mengurusnya karena mereka percaya akan mendatangkan keberuntungan yang tinggi dan mereka sangat percaya dengan keluarga. Ikatan saling menjaga kuat sekali,” kata Prof Rhenald.
4. Jiwa Sosial Tinggi
Rhenald menyebut, umumnya mental perantau ini memiliki jiwa sosial yang kuat. Mereka mudah terenyuh bila mendengar ada golongan orang yang memerlukan beasiswa. Hampir rata-rata orang terkaya keturunan China memiliki yayasan sosial.
5. Karakter Perantau
Keturunan Tionghoa yang sukses di Indonesia memiliki karakter perantau yang mirip dengan Yahudi, India dan Korea. Hanya saja tingkatannya berbeda.
Menurut Prof Rhenald, keturunan Tionghoa memiliki prinsip yang berbeda dengan perantau dari negara lain. Jika perantau Yahudi banyak yang menjadi ilmuan, perantau asal China lebih memilih menjadi pedagang.
6. Cara Mendidik Anak
Keturunan Tionghoa juga mendidik anak agar tidak hidup boros. Tak hanya itu, ilmu berdagang juga sudah diturunkan orang tua sejak kecil. Misalnya, bermula dari usaha warung, orang tua akan memberikan kepercayaan ke anaknya untuk menjadi kasir.
(Feby Novalius)