JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap Star Energy bergabung (merger) dengan perusahaan pelat merah di sektor panas bumi atau geothermal. Adapun dua BUMN yang disebutnya, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Gagasan Erick Thohir agar Star Energy menjadi BUMN didasarkan atas upaya mengoptimalkan sumber daya geothermal di dalam negeri. Menurutnya, saat ini sektor panas bumi belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dia mencatat potensi sumber daya panas bumi Indonesia mencapai 23,76 gigawatt (GW) atau terbesar kedua di dunia, namun belum terserap optimal. Pemerintah bersama dengan swasta baru bisa mengembangkan listrik dari sumber daya panas bumi di angka 2,1 GW.
Baca Juga:Â Vaksin IndoVac Bayar Gak Sih? Begini Kata Dirut Bio Farma
"Kita juga punya tiga perusahaan yang sudah melakukan geothermal ini, Pertamina, PLN, dan Star Energy yang ada di bawah Kementerian Keuangan. Saya inginnya me-merger-kan tiga perusahaan ini menjadi satu kesatuan," ungkap Erick, dikutip Kamis (27/10/2022).
Lantas apa itu Star Energy yang menarik minta Erick Thohir?
Mengutip laman resminya, Star Energy Geothermal didirikan pada tahun 2003 lalu. Perusahaan merupakan produsen energi panas bumi di Indonesia dan memimpin dalam bidang energi terbarukan.
Baca Juga:Â Dirut Bio Farma Tegaskan Biaya Pembuatan Vaksin IndoVac Tak Pakai APBN
Saat ini, Star Energy Geothermal mengelola dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia dan lapangan uap dengan kapasitas bruto sebesar 875 MW.
Dengan keahlian di bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi dan kemitraan yang kuat antar pemangku kepentingan, Star Energy Geothermal berkomitmen untuk memajukan Indonesia dan dunia menuju bentuk energi yang lebih ramah lingkungan.
Follow Berita Okezone di Google News