Selanjutnya lebih dari separuh responden menganggap penting untuk memiliki rumah yang dirancang untuk menghemat listrik.
Pentingnya hidup yang berkelanjutan dan beberapa fitur-fitur pentingnya adalah hunian yang didesain mengurangi kebutuhan penggunaan pendingin ruangan (AC) dan lampu sehingga menghemat biaya listrik, dinyatakan oleh 56% responden.
Selanjutnya adalah hunian yang lokasinya memungkinkan untuk bepergian setiap hari tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi, dinyatakan oleh 38% responden.
Marine menyatakan bahwa hasil survei juga mengungkap bahwa konsumen properti mempertimbangkan beberapa fitur properti penting setelah terjadinya transisi ketika hidup dengan Covid-19 sebagai endemik.
Dua fitur penting yang paling banyak dinyatakan oleh responden adalah kedekatan dengan transportasi umum dan kedekatan dengan area hijau yang masing-masing dikemukakan oleh 64% responden.
“Fitur properti lainnya yang dirasa penting oleh responden adalah hunian yang memiliki area untuk anak-anak bermain dan belajar seperti dinyatakan oleh 56% responden. Kedekatan hunian dengan gerai makanan dan minuman serta pusat perbelanjaan juga menjadi fitur penting yang dikemukakan oleh 53% responden. Sementara hunian yang tidak terlalu padat juga menjadi perhatian penting bagi 46% responden,” jelasnya.
Marine menuturkan bahwa hasil survei juga menunjukkan 71% responden merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam urusan pembelian hunian.
Namun ternyata mereka belum sepenuhnya tahu aspek-aspek penting yang justru perlu mereka ketahui, nyatanya hanya 16% responden yang benar-benar tahu tentang seluruh aspek pembelian hunian.
Dari seluruh aspek pembelian hunian, yang paling tidak diketahui oleh responden adalah tidak mengetahui seputar biaya-biaya ekstra yang perlu mereka keluarkan saat membeli hunian seperti dinyatakan oleh 17% responden sementara 14% responden tidak mengetahui seputar aspek legalitas atau dokumen-dokumen penting dalam membeli hunian.