MEDAN - Rusia menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian gandum yang ditengahi PBB. Kebijakan tersebut diputuskan Rusia setelah armada kapal Rusia dari laut hitam mendapatkan serangan drone dari Ukraina.
Langkah yang diambil Rusia berpotensi memicu kenaikan harga pangan dunia. Mengingat Rusia bukan saja memasok kebutuhan gandum, namun jagung, bunga matahari hingga pupuk.
Sejauh ini belum ada kepastian sampai kapan Rusia akan menangguhkan kebijakan ekspor gandum tersebut. Selama kebijakan itu belum ditangguhkan, selama itu pula harga komoditas pangan dunia berpeluang naik dan menciptakan gangguan harga pangan di tanah air.
"Sudah pasti langkah yang diambil Rusia tersebut akan memicu kekuatiran terjadinya krisis pangan global," kata Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin, Senin (31/10/2022).
Sejauh ini, dampak dari kebijakan Rusia telah memicu kenaikan harga Gandum 5,77% di level USD877/bushel dan harga gandum sendiri pernah menyentuh kisaran USD1.260 per bushel pada Mei tahun ini.
Selain gandum, jagung juga mengalami kenaikan harga 2,73% di level USD699,34 per bushel, atau masih lebih rendah dari capaian tertinggi tahun ini yang sempat menyentuh USD812 per bushel pada april.
Baca Juga:Â Ekonomi Rusia Diprediksi Turun 3%-3,5% di 2022 Imbas Perang
"Yang perlu kita khawatirkan dampaknya ke Tanah Air adalah potensi kenaikan produk turunan dari komoditas yang tertahan tersebut. Meskipun saya melihatnya tidak akan berpengaruh secara instan, akan tetapi semakin lama Rusia menahan ekspornya, maka potensi lonjakan harga pangan seperti mi instan, biskuit, roti tawar, tepung hingga produk olahan rumah tangga mengalami kenaikan," paparnya.
Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah adanya potensi kenaikan input biaya produksi pertanian karena pupuk juga berpeluang mengalami kenaikan. Di saat pupuk naik maka produk pertanian juga berpeluang untuk mengalami kenaikan.
Jadi penangguhan ini akan bisa memberikan dampak serius pada terciptanya kenaikan laju tekanan inflasi di masyarakat.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News