JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menggenjot pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar mampu meningkatkan produktivitas dan menciptakan inovasi di sektor industri.
Pasalnya, Indonesia berpeluang meningkatkan nilai ekspor produk mebel dan kerajinan menembus USD5 miliar atau setara Rp78 triliun pada tahun 2024 nanti.
“Dengan didukung SDM yang andal, tentunya industri kita semakin berdaya saing global. Pada ujungnya, apabila kinerja sektor industri jadi lebih baik, akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (2/11/2022).
BACA JUGA:Cara Kementerian ESDM Turunkan Emisi Karbon Jadi Nol pada 2060
Kepala BPSDMI menegaskan, pengembangan SDM menjadi bagian dari program prioritas pemerintah saat ini.
Langkah strategis yang ditempuh, di antaranya adalah pelaksanaan pelatihan dan pendidikan vokasi, termasuk menjalin kerja sama dengan sektor industri.
“Kami telah memiliki sejumlah unit pendidikan vokasi yang meliputi 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, dan 9 SMK. Selain itu, terdapat 7 Balai Diklat Industri (BDI), yang semuanya di bawah naungan BPSDMI Kemenperin, dan tersebar di beberapa provinsi Indonesia,” sebutnya.
Arus mengemukakan, salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin yang berada di wilayah kawasan industri adalah Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka). Kampus yang berdiri di atas lahan seluas 19.000 m2 berada di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.