Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Prospek Industri Nikel di Tengah Target Nol Emisi Karbon 2060

Noviana Zahra Firdausi , Jurnalis-Jum'at, 04 November 2022 |14:26 WIB
Prospek Industri Nikel di Tengah Target Nol Emisi Karbon 2060
Prospek industri nikel (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Prospek industri nikel di tengah target pemerintah mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) 2060. Industri nikel disebut bakal menjadi primadona di masa depan mengingat Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia.

Holding BUMN Industri Pertambangan atau MIND ID mematok target pengurangan emisi karbon di tiap perusahaannya 28% 2030 mendatang. Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan menjelaskan upaya ini sudah berlangsung sejak 2020 lalu.

Menurutnya, Grup MIND ID telah mengimplementasikan program carbon reduction dan carbon offset yang dapat mengurangi emisi GRK sejumlah lebih dari 400 ribu ton C02e atau sebesar 28% dari target pengurangan emisi pada tahun 2030.

"Setiap Anggota memiliki target terhadap pengurangan carbon, sehingga target Net Zero Emission (NZE) di 2060 serta pengurangan carbon sebanyak 28% di 2030 dapat tercapai," kata Dany, Jumat (4/11/2022).

Untuk mendukung upaya ini, Deputy Head of Site PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP) Primus Priyanto mengungkapkan, pihaknya menerapkan tiga prinsip utama. Yakni pengurangan/mengontrol emisi, penggunaan energi terbarukan, dan penyerapan gas buang.

Untuk pengurangan gas buang, PT TBP, melakukan kegiatan pemeliharaan peralatan tambang dan juga kendaraan yang digunakan.

"Terdapat program pemeliharaan alat setiap 250 jam operasi, 500 jam dan 1000 jam operasi. Melalui pemeliharaan rutin, diharapkan gas buang dari semua alat produksi dan kendaraan pendukung dapat terkontrol dengan baik," kata Primus.

Kedua, mewujudkan prinsip penggunaan energi terbarukan, di area living quarter atau mess, lampu penerangan di sekitar jalan kantor dan tempat tinggal karyawan sebagian sudah menggunakan solar panel.

Selanjutnya, PT TBP juga memiliki komitmen tinggi pada kegiatan reklamasi, khususnya kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman reklamasi. Melalui komitmen ini, diharapkan emisi gas buang, mampu diserap oleh tanaman yang kami tanam dan pelihara.

"Total penanaman kami di IUP PT TBP dan afiliasinya sampai dengan 2021 sudah lebih dari 200 hektar di mana per hektar ada sekitar 1100 tanaman. Sehingga kalau ditotal sudah lebih dari 200 ribu tanaman yang kami tanam sejak beroperasinya penambangan pada 2010," kata Primus.

Lebih lanjut, dia optimistis, dengan beberapa upaya yang sudah dilakukan dapat mengurangi emisi hingga 31% di tahun 2030.

"Salah satu langkah yang perlu dikaji secara komprehensif adalah peningkatan penggunaan energi terbarukan melalui penggunaan peralatan atau kendaraan listrik. Langkah ini perlu melibatkan banyak unsur, termasuk pelaku usaha (tambang) dan juga produsen peralatan tambang," ujarnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement