Share

Petani Minta HET Gula Dinaikkan, Jokowi: Kita Akan Rapatkan

Binti Mufarida, Sindonews · Sabtu 05 November 2022 09:53 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 05 320 2701356 petani-minta-het-gula-dinaikkan-jokowi-kita-akan-rapatkan-gwqR8wJgZO.jpg Petani minta HET gula dinaikkan (Foto: Okezone)

JAKARTA - Petani meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula. Mendengar permintaan ini, Jokowi dipastikan segera memanggil menteri-menteri terkait setelah mendengar keluhan petani tebu, di Mojokerto, Jawa Timur, kemarin.

“Apakah pak, harga dasarnya (gula) ini bisa ditingkatkan? Karena bensinnya naik, barangkali pak Presiden. Sekarang itu harganya (gula) 11.500, nggih (iya) pak nyuwun duko (meminta bantuan) pak Presiden,” kata salah satu petani wilayah kerja Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto, Mardianto kepada Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (5/11/2022).

“Kita akan rapat dengan Menteri,” tegas Jokowi merespon hal itu.

Pada kesempatan itu, Mardianto mengharapkan agar petani tebu agar lebih sejahtera. Mengingat, masa tanam tebu yang lama dibandingkan dengan jenis tanaman lain. Dia mengatakan tebu hanya bisa panen satu kali dalam setahun.

“Niki (ini) kalau dihitung supaya petani lebih jaya lagi. Panennya kan satu tahun sekali, kalau satu tahun sekali nggak optimal, uangnya sedikit. Tapi nanti kalau disetujui bapak, mudah-mudahan gulanya bisa ditingkatkan bersamaan dengan sparepart dan lain-lain,” kata Mardianto.

“Setahun panen berapa kali? Gantian sama padi, sama kedelai?” tanya Jokowi.

“Umurnya satu tahun, terus tebu. Makanya alhamdulillah ini sarananya sudah dipenuhi, kemudian pupuknya sudah. Walaupun pupuknya agak mahal pak Presiden,” ungkap Mardianto.

Follow Berita Okezone di Google News

Jokowi menjawab saat ini harga pupuk yang mahal menjadi masalah semua negara. Mengingat, bahan baku pupuk dari Ukraina dan Rusia yang kini sedang berkonflik. Sehingga distribusi dan produksi bahan baku pupuk terhambat yang menyebabkan kenaikan harga di sejumlah negara.

“Pupuk seluruh negara semuanya mahal pupuk, problemnya. Kenapa? Karena bahan baku pupuk itu dari Ukraina sama Rusia, lagi perang,” kata Jokowi.

Meski begitu, Mardianto mengatakan pupuk dengan jenis ZA yang memiliki kandungan Amonium Sulfat atau (NH4) 2SO4 untuk menyuburkan tanaman sudah tidak ada kelangkaan seperti beberapa waktu.

“ZA nya tidak ada masalah, tapi ini bisa dibantu dari pabrik lain untuk bantuan kita dan kawan-kawan pak Presiden,” tandasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini