JAKARTA - Minat investasi aset kripto di Indonesia terus meningkat. Untuk itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pentingnya perlindungan investor aset kripto.
Minat masyarakat untuk berinvestasi kripto cukup tinggi. Angkanya bahkan mencapai 15,1 juta investor di Juni 2022, melampaui investor pasar modal yang mencapai 9,1 juta pada bulan yang sama.
"Sepanjang tahun 2021, tercatat nilai transaksi saham sebanyak Rp3.302,9 triliun, sementara nilai transaksi kripto aset sebanyak Rp854,9 triliun," ungkap Sri dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis(10/11/2022).
Sri menyebut bahwa crash stablecoin Terra (LUNA) membuktikan adanya volatilitas yang tinggi bahkan untuk jenis crypto-assets yang dianggap lebih stabil. Tingkat volatilitas tinggi aset kripto menunjukkan perlunya kecukupan kerangka pengaturan dan pengawasan yang memadai untuk melindungi investor.
Ini juga diperlukan untuk melindungi investor dan investasi yang tergolong high-risk. Begitu terjadi risiko, maka masyarakat, terutama investor akan mengalami kehilangan dana.
"Pasar kripto mengalami guncangan pada perdagangan Rabu(9/11) kemarin, didorong setelah potensi kebangkrutan di salah bursa kripto besar dunia FTX, dengan tawaran ballout oleh BInance yang mana tidak banyak membantu mengatasi kerugian," ungkap Sri.
Menurutnya, secara umum, pasar kripto global ikut terseret sentimen kenaikan suku bunga dan serangkaian kasus peretasan.
Follow Berita Okezone di Google News