"Orang-orang semakin menggunakan umpan jejaring sosial mereka untuk menemukan konten yang menarik dibandingkan dengan melihat media yang dibagikan oleh teman-teman yang mereka ikuti," kata Zuckerberg.
“Jadi di dunia itu, sebenarnya agak kurang penting siapa yang memproduksi konten yang Anda temukan, Anda hanya menginginkan konten terbaik,” kata pendiri Facebook itu.
Popularitas TikTok yang cepat dengan algoritmanya dapat merekomendasikan video pendek yang menarik kepada pengguna berdasarkan kebiasaan dan riwayat penayangan mereka. Kebangkitan TikTok telah menimbulkan tantangan signifikan bagi Facebook, mengalami penurunan pengguna Facebook di Amerika Utara, dan harga saham yang turun lebih dari 56% tahun ini.
Bahkan, harta kekayaan Mark Zuckerberg lenyap sebanyak USD71 miliar atau setara Rp1.065 triliun sepanjang tahun ini.
Baca selengkapnya: Punya Rp767,2 Triliun, Harta Kekayaan Bos TikTok Kalahkan Mark Zuckerberg
(Kurniasih Miftakhul Jannah)