Fokus berikutnya pada belanja APBN tahun depan adalah memperluas, memperkuat dan mereformasi jaring pengaman sosial dengan memperbaiki dan memperbarui data-data kemiskinan masyarakat rentan melalui survei registrasi ekonomi sosial (Regsosek).
Reformasi jaring pengaman sosial itu dilakukan dalam rangka memaksimalkan alokasi anggaran pemerintah pada perlindungan sosial tahun depan.
Tahun depan pemerintah melalui belanja pemerintah pusat mengalokasikan berbagai bentuk bantuan sosial dan subsidi dengan anggaran Rp454,7 triliun sedangkan dari TKD sebesar Rp17 triliun dan pembiayaan Rp4,3 triliun.
Terakhir, pemerintah turut mengalokasikan anggaran untuk ketahanan pangan dan energi pada tahun depan untuk merespons potensi risiko global.
Anggaran pun dinaikkan khususnya untuk ketahanan pangan yaitu dari Rp94 triliun pada 2022 menjadi Rp104,2 triliun tahun depan yang berasal dari belanja pemerintah pusat Rp81,7 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp22,5 triliun.
Selain itu, ketahanan energi yang digunakan untuk menjaga masyarakat dan perekonomian dari ketidakpastian harga energi dengan subsidi energi dan kompensasi serta belanja di bidang energi mencapai dialokasikan anggaran sebesar Rp341,3 triliun.
(Feby Novalius)