JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa program percepatan dan perluasan digitalisasi berhasil meningkatkan penerimaan daerah, yang akhirnya mendorong perekonomian nasional.
Program tersebut dijalankan oleh pemerintah daerah (pemda) yang berkolaborasi bersama Satuan Tugas (Satgas) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dibentuk oleh BI.
“Pemerintah daerah yang sukses melakukan TP2DD, penerimaannya semakin meningkat, pengeluarannya semakin cepat, ekonomi tumbuh semakin bagus, dan rakyat senang,” kata Perry dalam sambutan Rakornas TP2DD yang dipantau daring di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Dengan adanya program tersebut, dia mengungkapkan indeks elektronifikasi transaksi pemda meningkat 42% per semester I-2022, di mana transaksi pemda yang sudah di elektronikasikan, meliputi pajak mancakup 94%, retribusi 74,7%, belanja langsung 96,4%, dan belanja tidak langsung 95,9%.
Program tersebut juga mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang sudah mencapai 30 juta pengguna per November 2022 dan diperkirakan akan mencapai 45 juta pengguna pada 2023.
“(QRIS) akan kita sambungkan secara multilateral, plotting dengan Malaysia tahun depan, kemudian dengan Singapura dan Filipina. Dalam dua tahun ke depan tidak hanya bilateral tapi multilateral,” kata Perry.
Lebih lanjut, penggunaan BI Fast atau fast payment juga tercatat meningkat, di mana sebanyak 75% lembaga jasa keuangan sudah menggunakan layanan tersebut.