Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ngeri! Efek Inflasi, Warga Inggris Terpaksa Konsumsi Makanan Hewan Peliharaan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 08 Desember 2022 |07:21 WIB
Ngeri! Efek Inflasi, Warga Inggris Terpaksa Konsumsi Makanan Hewan Peliharaan
Inflasi Inggris.. (Foto: BBC)
A
A
A

"Biasanya, saya berusaha tidak mengeluarkan uang untuk memperbaiki situasi di rumah saya," bebernya.

Apalagi dia dan pasangannya tidak memiliki pekerjaan, sedangkan putra mereka bekerja sampai larut malam.

"Bahkan dengan anak saya bekerja dan berkontribusi, ini masih sulit , karena dia juga perlu hidup dan punya kebutuhan. Dia memiliki beberapa masalah kesehatan dan sedang menunggu operasi," katanya.

Sebagai informasi, Wales Barat dan Dales menerima dana tambahan dari Uni Eropa (UE) karena mereka termasuk di antara wilayah termiskin di Eropa selama puluhan tahun.

Sayangnya, Cardiff tidak termasuk penerima dana tersebut karena, menurut standar hidup rata-rata, di sana tidak tergolong wilayah miskin.

Direktur Lembaga Amal Wales The Bevan Foundation, Victoria Winckler memperingatkan akan bahaya menstereotipe suatu wilayah atau kota besar sebagai tempat yang melarat atau makmur.

"Stereotipenya Cardiff adalah tempat yang makmur sementara daerah Valleys miskin dan data-data menunjukkan bahwa ini tidak benar sama sekali," ucapnya.

"Ada daerah di Cardiff yang makmur, ya, tetapi ada juga area yang cukup signifikan di ibu kota Wales itu tempat orang-orang kekurangan," tambahnya.

Kemudian, keadaan serupa di alami banyak warga lain yang tinggal di berbagai daerah di Inggris.

Bahkan, hampir sepertiga dari orang tua tunggal terpaksa melewatkan satu kali makan dalam sehari demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang lain.

Menurut penyelidikan terbaru oleh LSM Which, kondisi di rumah tangga adalah yang paling terpukul akibat krisis inflasi di negara tersebut.

Ada sejumlah anggota keluarga mengaku mereka mengurangi makan akibat kenaikan harga makanan.

Di mana situasi yang sama terjadi pada 14% rumah tangga yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

"Penelitian kami menemukan bahwa keluarga di seluruh Inggris mengalami kesulitan karena meningkatnya biaya hidup, dengan rumah tangga orang tua tunggal menjadi yang paling terdampak oleh krisis ," Rocío Concha, Direktur Kebijakan dan Aktivisme di Which, Ronico Concha.

Pada data resmi terbaru menunjukkan bahwa inflasi makanan Inggris mencapai 16,4% pada Oktober, level tertinggi sejak 1977.

Di mana ini terjadi disebabkan oleh lonjakan tajam harga bahan-bahan makanan pokok seperti susu, mentega, keju, pasta, dan telur.

Untuk rumah tangga orang tua tunggal dan pensiunan mendedikasikan sebagian besar anggaran mereka untuk makanan, listrik, dan bensin sekitar 30%.

Bagi pasangan dengan anak-anak, persentase ini turun menjadi 25%.

semua rumah tangga menghabiskan jauh lebih banyak uang daripada tahun lalu untuk produk-produk esensial.

Lalu, ada juga seorang perempuan berusia 40 tahunan berkata kepada peneliti bahwa karena tagihan yang begitu besar, ada minggu-minggu ketika dia hampir tidak bisa memberi makan anak-anaknya.

"Saya mengurangi makan supaya dapat memberi anak-anak saya makanan dan pakaian dan masih ada sisa untuk bayar listrik," imbuhnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement