Dia mengatakan, pembangunan pengendali banjir dilakukan untuk menciptakan rasa aman, keselamatan jiwa manusia serta harta benda, fasilitas umum, dan menjaga roda perekonomian.
Sejak 2015 hingga saat ini, Ditjen SDA tercatat telah melakukan pembangunan 38 bendungan, 2.972 kilometer pengendali banjir dan pengaman pantai, dan 471 kilometer pengendali sedimen.
"Tak hanya di Ciawi, Ditjen SDA juga membangun pengendalian banjir di Kota Semarang. Sebab, di kota itu banjir terjadi bukan hanya dari luapan air sungai namun juga diakibatkan oleh rob dari laut," paparnya.
(Feby Novalius)