JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street menguat di tengah kenaikan harga konsumen yang di luar prediksi. Data tersebut tentu mendukung optimisme bahwa Federal Reserve akan segera menghentikan kenaikan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 103,6 poin atau 0,30% menjadi 34.108,64 poin. Indeks S&P 500 bertambah 29,09 poin atau 0,73% menjadi 4.019,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 113,08 poin atau 1,01 persen, menjadi ditutup pada 11.256,81 poin.
Indeks acuan S&P 500 melonjak sebanyak 2,76% ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir di awal sesi perdagangan. Di mana harga konsumen AS pada November hampir tidak naik karena harga bensin dan mobil bekas lebih murah, yang menyebabkan kenaikan inflasi tahunan terkecil dalam hampir setahun di 7,1%.
Baca Juga: Wall Street Rebound, S&P 500 dan Nasdaq Hentikan Laju Penurunan
Meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Fed yang lebih kecil dan lebih lambat mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tajam dan membantu mengangkat pengukur sensitif suku bunga seperti indeks pertumbuhan S&P 500, naik 1,18% dan indeks real estat S&P 500 naik 2,04% ke level intraday tertinggi dalam tiga bulan.
Sektor real estat juga membukukan kenaikan persentase harian terbesar dalam dua minggu sebagai kinerja terbaik dari 11 sektor utama.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Indeks S&P dan Nasdaq Tersungkur
Morgan Stanley memperkirakan kenaikan suku bunga Fed lebih kecil lagi, sebesar 25 basis poin pada pertemuan bank sentral Februari dan tidak ada kenaikan lebih lanjut pada Maret.
Namun, ekuitas memangkas keuntungan menjelang pernyataan kebijakan Fed pada Rabu, di mana bank sentral diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 50 basis poin.
"Ada beberapa kegembiraan awal bahwa angka IHK sekali lagi di bawah ekspektasi ini menunjukkan beberapa pendinginan berurutan, tetapi begitu kami melihat lonjakan awal itu, investor saham menilai kembali," kata Kepala Investasi Albion Financial Group, Jason Ware, dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2022).