Lalu, Febrio menyebut, investasi juga diproyeksikan masih tumbuh stabil dengan likuiditas perbankan yang masih tumbuh serta juga masih dipengaruhi oleh efek positif dari komoditas boom yang masih ada, serta di Industri pengolahan berbasis sumberdaya yang hasilnya sudah terlihat dari hilirisasi.
Berikutnya, kinerja ekspor juga diperkirakan masih bisa tumbuh. Menurut Febrio, sektor manufaktur berbasis consumer goods mungkin akan terdampak perlambatan Global namun komposisi ekspor yang cukup besar pada komoditas akan menahan kinerja ekspor tidak terlalu turun.
Selain itu l, tambah Febrio, terdapat juga tren pergeseran pasar ekspor Indonesia dengan kuatnya permintaan ekspor oleh India, Jepang, dan Korea Selatan yang pertumbuhannya meningkat tinggi di Tahun 2022.
"Pasar ekspor lainnya di Tahun 2022 ini meskipun masih tumbuh 2 digit namun mulai melambat dibandingkan dengan tahun lalu," tandasnya.
Advenia Elisabeth
(Kurniasih Miftakhul Jannah)