Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Argentina Lolos ke Final Piala Dunia 2022, Ternyata Begini Potret Ekonomi Negara Kelahiran Messi

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 15 Desember 2022 |18:35 WIB
Argentina Lolos ke Final Piala Dunia 2022, Ternyata Begini Potret Ekonomi Negara Kelahiran Messi
Potret Ekonomi Argentina (Foto: Lionel Messi/Reuters)
A
A
A

Terlepas dari hasrat besar yang mengilhami sepak bola, itu tetap hanya sebuah permainan, menurut penulis Ariel Scher.

"Sepak bola memberikan kegembiraan individu dan kolektif, tetapi kegembiraan itu bersifat sementara, itu tidak menghilangkan masalah lain yang ada," kata Scher yang merupakan seorang dosen universitas dan spesialis sepak bola kepada AFP.

"Seperti ketika anak-anak kita lulus ujian: kita senang tapi itu tidak membayar tagihan kita."

Kekuatan dari sepak bola adalah "memberikan kita kesempatan kebahagiaan yang bersifat baik itu sementara dan abadi," kata Scher.

"Tidak ada masalah yang akan dipecahkan atau dihilangkan tapi pada waktu yang sama, bahkan secara singkat, itu membuat kita terpesona dengan sesuatu yang meninggalkan kenangan abadi."

Survei yang dilakukan pada November memperlihatkan bahwa lebih dari tiga perempat warga Argentina mengatakan nasib negara mereka di Piala Dunia akan berdampak terhadap moral warganya.

Sejumlah 32 persen bahkan mengatakan mereka mengira hasil yang diraih akan mempengaruhi pemilihan presiden selanjutnya yang akan berlangsung dalam 10 bulan ke depan.

 

Pakar politik Raul Aragon memandang sebelah mata ide tersebut.

Terlepas dari apa yang terjadi di final pada Minggu, "suasana sosial akan kembali seperti sebelumnya. Dan tidak ada kekuatan politik yang dapat memanfaatkan kemenangan pada akhirnya."

Diketahui, Argentina akan mencatat kenaikan harga paling tajam tahun ini sejak periode hiperinflasi sekitar tahun 1990.

Di mana kejadian ini merupakan salah satu kasus ekstrim.

Apalagi krisis akibat invasi Rusia ke Ukraina belum juga usai.

"Penghasilan saya tidak lagi cukup," kata warga Argentina bernama Sergio (41).

Dia mengaku menghabiskan 12 jam sehari menelusuri pegunungan sampah dari tempat pembuangan sampah di Lujan, 65 kilometer di luar ibu kota Buenos Aires, untuk mencari kardus, plastik, dan logam yang akan dijual.

Dia menambahkan, biaya makanan telah melonjak begitu tinggi dalam beberapa bulan terakhir, sehingga membuatnya sulit untuk memberi makan keluarganya dengan lima anak.

Omar mengatakan semakin banyak pekerja informal akan datang ke tempat pembuangan sampah untuk menemukan barang apa pun yang bisa mereka jual dalam perjuangan untuk bertahan hidup.

"Dua kali lebih banyak orang datang ke sini karena ada begitu banyak krisis," jelasnya.

Dia menyebut juga bisa menghasilkan antara 2.000-6.000 peso per hari dengan menjual sampah yang dapat didaur ulang.

Adapun banyak pria dan wanita di tempat pembuangan sampah yang mencari pakaian yang bisa digunakan hingga makanan sisa.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement