Di mana anjloknya harga saham telah merugikan nilai saham yang dimiliki oleh karyawan pembuat EV tersebut.
Tesla pun menawarkan kompensasi stok untuk sebagian besar karyawan termasuk pekerja pabrik.
Perusahaan pun terlihat mengalami rebound pada Rabu, usai merosot 11% di sesi sebelumnya, di tengah laporan bahwa pembuat mobil tersebut berencana menjalankan pengurangan jadwal produksi di pabrik Shanghai. Kabar tersebut tentu memicu kekhawatiran penurunan permintaan di pasar mobil terbesar dunia itu.
Analis Morgan Stanley juga turut memangkas target saham mereka menjadi USD250 atau sekitar Rp3,9 juta dari USD330 atau Rp5,2 juta.
Dia mengatakan permintaan yang melebihi pasokan dalam dua tahun terakhir akan terbalik menjadi penawaran berlebih pada tahun 2023.
(Zuhirna Wulan Dilla)