JAKARTA – Rights Issue Dua BUMN berjalan sukses di akhir tahun 2022 dan mendapatkan respon positif dari Menteri BUMN Erick Thohir. Pasalnya, serapan right issue PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencapai Rp10,4 triliun.
Erick Thohir mengungkapkan, aksi korporasi rights issue dimaksudkan menjaga permodalan BUMN agar tidak bergantung terlalu besar pada utang. Strategi ini penting untuk mendorong potensi perluasan bisnis BUMN ke depan.
"Jangan dibilang utang lagi, yang namanya aksi korporasi kan macam-macam, apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujarnya dilansir dari Harian Neraca, Jumat (30/12/2022).
Bauran pengelolaan keuangan BUMN itu telah membawa perusahaan negara tersebut semakin sehat secara keseluruhan. Secara umum, Erick menurunkan beban utang BUMN dari 38% menjadi 34%, sehingga rata-rata BUMN kini memiliki postur keuangan 60% dari modal, dan sisanya dari utang. Padahal biasanya, perusahaan lain dikelola dengan komposisi 70% utang dan 30% modal.
BUMN kata Erick, sudah membuktikan bagaimana profitabilitas BUMN dari Rp124,7 triliun tahun lalu menjadi naik Rp155 triliun padahal baru 9 bulan pertama tahun 2022. “Kontribusi kita melalui dividen juga naik pada saat Covid-19, lebih tinggi Rp68 triliun, menjadi Rp1.198 triliun dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya Rp1.130 triliun,” ujarnya.
Erick menegaskan, pihaknya tidak sembarangan memberikan lampu hijau bagi BUMN yang ingin melakukan rights issue. Penambahan modal ditujukan bagi BUMN dengan industri yang memiliki prospek dan potensi baik ke depan. “Untuk memperluas bisnis, berarti permodalan harus kuat, dan bisnis serta masa depan harus bagus. Jangan hanya tambah-tambah modal, tetapi sunset industry. Perkuat modal karena memang ada investasi baru yang menjanjikan dan bukan hanya membuat proyek,” kata Erick.
Sebagai informasi, rights issue BSI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 1,4 kali. Hal ini menunjukan investor baik dari dalam dan luar negeri semakin percaya terhadap kinerja bank bersandi saham BRIS tersebut. Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan aksi korporasi ini selain berhasil meningkatkan free float sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga menunjukan kepercayaan investor yang semakin kuat terhadap kinerja fundamental perseroan.
Kemudian SMGR sukses melaksanakan right issue dengan total pemesanan mencapai 96,9% dari keseluruhan transaksi. Aksi korporasi ini menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan SMGR untuk mendukung kinerja perusahaan terutama untuk program-program ESG dan pengembangan bisnis. SMGR berhasil menyerap rights issue porsi publik sebesar 93,68% setara Rp2,56 triliun, dengan begitu total dana yang diraup senilai Rp5,4 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)