Ternyata tidak semuanya kembali secara halus dan lancar.
"Karena manusia itu tidak bisa seperti listrik yang bisa di-on dan off. Sehingga ketika aktivitas terjadi tapi sisi suplai belum ada, restoran dibuka, tapi rekrutmen pelayannya tidak terjadi dengan gampang, toko-toko dibuka, pelayannya tidak cukup, barangnya masih stranded," ucap Sri.
Fenomena ini pun yang memicu peningkatan jumlah barang, jumlah permintaan, jumlah jasa hingga kenaikan gaji.
"Itu, fenomena yang to be very honest, di negara-negara maju, para policy makers taken aback. Mereka surprised dengan situasi itu," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)